Selasa, 10 April 2012

Kongsi Esia - Ceria Bakal Kalahkan Flexi - StarOne?



Pertengahan bulan ini, tepatnya tanggal 13 Maret 2012 muncul pemberitaan yang cukup menghebohkan, yaitu rencana penggabungan usaha brand operator CDMA Esia dengan Ceria. Rencana tersebut diawali dengan dilakukannya transaksi swap atau tukar guling saham antara PT Bakrie Telecom Tbk (kode saham : BTEL) sebagai pemilik merek dagang Esia dengan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) sebagai pemilik merek dagang Ceria.
Melalui transaksi tersebut, BTEL mendapatkan 35% saham STI, sedangkan STI memperoleh 10% saham BTEL. Nantinya, transaksi ini akan dilanjutkan dengan penguasaan 100% saham STI oleh BTEL, terutama menunggu STI menyelesaikan seluruh utang-utangnya terlebih dahulu.
Kelanjutan dari transaksi ini adalah rencana peleburan merek dagang Esia dan Ceria. Mungkin akan bernama Esia Ceria, jika mereka mengikuti jejak pendahulunya Smart dan Fren yang melebur menjadi Smartfren beberapa tahun lalu.
Menarik untuk disimak, para pemain operator CDMA mulai menggelar peleburan usaha sebagai bagian dari apa yang disebut sebagai Era Konvergensi. Industri Telekomunikasi memang tengah dalam suatu proses yang dikenal sebagai Era Konvergensi atau Era Penyatuan.
Contohnya seperti penggunaan menara telekomunikasi bersama. Jika dahulu masing-masing operator telekomunikasi memiliki menara-menara pemancarnya sendiri, kini mulai bergeser menjadi penggunaan menara pemancar secara bersama-sama.
Di sisi lain, melihat kompetitor-kompetitornya sudah melebur, pemain CDMA berpelat merah pun ikutan berencana melakukan peleburan usaha. Tepat satu hari sebelum penandatanganan kerjasama Esia - Ceria, Menteri BUMN Dahlan Iskan buru-buru mengumumkan bahwa Kementerian BUMN merestui jika Flexi, merek dagang CDMA milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (kode saham : TLKM) melakukan peleburan usaha dengan StarOne, produk CDMA milik PT Indosat Tbk (kode saham : ISAT).
Mungkin Dahlan Iskan mendapatkan bocoran informasi kalau Esia - Ceria segera melakukan peleburan merek dagang, sehingga ia buru-buru mengatakan hal senada terhadap Flexi - StarOne.
Kalau dipikir-pikir, wajar saja Dahlan Iskan ketakutan dengan peleburan usaha Esia - Ceria. Jika Flexi - StarOne tidak segera dinikahkan, hampir dapat dipastikan akan jauh ketinggalan dari kongsi Esia - Ceria.
Mari kita intip sedikit soal kinerja Esia, Ceria, Flexi dan StarOne, khususnya dari segi jumlah pelanggan. Pada tahun 2009, pelanggan Flexi tercatat sebanyak 15 juta pelanggan. Pada tahun 2011, jumlah pelanggan Flexi tercatat sebanyak 18,4 juta pelanggan atau naik 22,67% dalam 2 tahun.
Jumlah pelanggan Esia di 2009, tercatat sebanyak 10,6 juta pelanggan. Kemudian di tahun 2011, pelanggan Esia tercatat sebanyak 14,7 juta pelanggan atau naik 38,68%. Rasio persentase kenaikan jumlah pelanggan Esia yang jauh lebih besar dari Flexi tentu saja menunjukkan kalau merek dagang Esia lebih diminati oleh masyarakat ketimbang Flexi.
Di sisi lain, StarOne mencatat jumlah pelanggan sebanyak 543 ribu pelanggan di 2009. Pada tahun 2011, pelanggan StarOne merosot drastis menjadi 228 ribu pelanggan atau anjlok 57,85%. Senada dengan StarOne, operator CDMA Ceria juga mengalami penurunan jumlah pelanggan sebesar 54,2% dari 500 ribu pelanggan pada tahun 2009 menjadi 229 ribu pelanggan pada tahun 2011.
Situasi yang terjadi pada produk StarOne dan Ceria ini tentu membuat kinerja keuangan perusahaan juga megap-megap. Maka wajar jika keduanya senang jika ada pemain operator CDMA lain yang ingin ‘mengasuh’, ketimbang semakin terpuruk jika dikelola sendiri.
Rupanya harapan mereka berdua dikabulkan. Esia mempersunting Ceria usai gagal meminang nona Flexi, sedangkan nona Flexi kini berencana menikah dengan StarOne.
Namun pertanyaannya adalah merek dagang mana yang lebih berpeluang memenangkan pasar, Esia Ceria atau Flexi StarOne?
Jumlah pelanggan gabungan Flexi StarOne (berdasarkan data pelanggan tahun 2011) akan sebanyak 18,63 juta pelanggan, atau naik 19,88% dari jumlah pelanggan keduanya sebanyak 15,54 juta pelanggan di 2009.
Di sisi lain, jumlah gabungan pelanggan Esia Ceria akan mencapai 14,9 juta pelanggan (berdasarkan data pelanggan 2011) atau naik 34,51% dari tahun 2009 sebanyak 11,1 juta.
Jika ditinjau, terjadi angka persentase kenaikan pelanggan yang jauh lebih tinggi pada penggabungan Esia Ceria ketimbang Flexi StarOne. Tentu jika situasi seperti ini terus berlangsung, kongsi Esia Ceria akan mudah mengalahkan jumlah pelanggan Flexi StarOne. Apalagi, Esia Ceria sudah melangkah duluan ketimbang Flexi StarOne yang masih harus mengalami proses kerjasama.
Maka secara obyektif, hampir dapat dipastikan Flexi StarOne akan dilengserkan oleh Esia Ceria. Perkiraan saya, jika kongsi Flexi - StarOne tidak segera melakukan inovasi produk, dalam 2 tahun akan segera dibalap oleh kongsi Esia Ceria.

1 komentar: